pameran di jakarta 2018
Inidia penampakan salah satu bus tempo dulu di pameran Classic N Unique Bus 2018. Pameran tersebut digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Pameran digelar dari 22-24 Maret 2018. Bus-bus klasik dan unik yang dipamerkan adalah bus yang ada di
5Event terbanyak di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2019. Pameran: 155: 2: Musik: 57: 3: Festival: 55: 4: Art: 28: 5: Workshop: 20: Kategori: Jumlah: Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, 2019. 5 Event terbanyak di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2019 Luas Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan (ha) 2018 Juni 15, 2021. The League. Luas Panen
Sebuahharian surat kabar berjudul Bintang-Barat yang diterbitkan di Batavia (sekarang Jakarta) pada tahun 1871 ditampilkan di dinding Bentara Budaya, sebuah gedung pameran di Yogyakarta. Di halaman utama harian surat kabar yang sudah menguning tersebut, terlihat jadwal keberangkatan kapal yang berlayar dari dan menuju Hindia Belanda sepanjang
Bisniscom, JAKARTA - Indonesia Motorcycle Show (IMOS) resmi dibuka mulai hari ini Rabu (31/10/2018) di Jakarta Convention Center (JCC). Mengusung tema Indonesia Future Technology, pameran sepeda motor terbesar di Indonesia yang berlangsung hingga Ahad (4/11/2018) menampilkan tren industri dengan teknologi mutakhir.
PTBhinneka Dwi Persada dan PT Aryafan Eka Perkasa berpartisipasi dalam Pameran Indodefense Forum & Exhibtion 2018 yang diadakan pada 7-10 November 2018 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat. 23.11 comment. JIExpo, Kemayoran, 7/10/2018, radarindonesia.com
Site De Rencontre Qui Accepte Paypal. JAKARTA, - Erasmus Huis Jakarta bekerja sama dengan Bentara Budaya Jakarta BBJ menyelenggarakan Pameran Fotografi bertajuk “World Press Photo†yang menampilkan karya dari para fotografer seluruh dunia yang terpilih sebagai nomine kompetisi The 2018 World Press Photo Contest. Pembukaan pameran dilakukan pada Rabu 5/9/2018 malam ini, dan akan digelar mulai Kamis 6/9/2018 hingga Rabu 26/9/2018 di Bentara Budaya hari, pameran akan dibuka mulai pukul WIB hingga yang membahas peran penting foto jurnalistik juga akan digelar pada Rabu 12/9/2018 pukul ada 42 foto dari 22 negara yang akan dipamerkan dalam pameran tersebut, di mana 15 di antaranya telah memenangkan World Press Photo pada tahun-tahun Press Photo merupakan kompetisi fotografi jurnalistik yang bergengsi. Tahun ini terdapat fotografer yang mengirimkan karyanya, dan jumlah gambar yang diterima panitia mencapai dari 125 negara. Sebanyak 42 foto yang akan dipamerkan nanti telah diseleksi oleh juri yang terdiri dari pegiat jurnalisme foto profesional. Foto-foto itu merupakan foto pilihan dari delapan kategori yang dilombakan. Delapan kategori itu adalah Alam Nature, Lingkungan Environment, Manusia People, Olahraga Sports, Berita Umum General News, Isu Kontemporer Contemporary Issues, Proyek Jangka Panjang Long-Term Projects, Berita Aktual Spot News.Karya foto yang memenangkan kompetisi itu rencananya akan dipamerkan di 100 lokasi berbeda di 45 negara serta dipublikasikan dalam sebuah buku multi-bahasa. Kompetisi World Press Photo diselenggarakan oleh The World Press Photo Foundation yang memiliki misi menghubungkan dunia melalui serangkaian cerita yang terkandung dalam karya fotografi. Kompetisi tersebut bertujuan untuk meluaskan karya fotografi bagi audiens internasional yang menautkan para fotografer professional dengan khalayak umum lewat foto jurnalistik dan tuturan kisahan storytelling yang terpercaya. ARDITO RAMADHAN
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kali ini, mari kita cermati dunia marketing atau pemasaran, khususnya pameran produk mebel dan tentang pameran mebel dan kerajinan, saya harus sedikit mengernyitkan dahi untuk sekedar mengingat 16 tahun yang lalu, dunia yang saya geluti dan saya mencoba untuk mencermati sejak tahun 2002 hingga sekarang. Sekedar merunut event pameran mebel dan kerajinan saat itu; ada pameran PPE Pameran Produk Ekspor di Kemayoran Jakarta, yang sekarang menjadi Pameran TEI Trade Expo Indonesia, Pameran Furnicraft Jakarta, Pameran INACRAFT Jakarta, Smesco Jakarta, PPED Pameran Produk Ekspor Daerah di Yogyakarta, IFFINA International Furniture & Craft Fair Indonesia di Jakarta, IFEX Jakarta, JIFFINA Jogja International Furniture & Craft Fair Indonesia, dan beberapa pameran lain yang men-design produk, hunting barang, bikin katalog, pricing, packing barang, loading barang, display barang, adalah kegiatan yang melekat dengan event pameran mebel dan kerajinan, dan telah menjadi habit. Memang mengikuti pameran bukanlah hal yang sederhana. Tak hanya memajang barang di booth, lalu menjualnya. Karena mengikuti pameran membutuhkan kejelian melihat peluang, teliti dalam pricing, cermat dalam memilih design, keren dalam men-display produk, dan tentu lihai dalam menjual dan bernegosiasi dengan pembeli buyer. Dari pameran-pameran inilah saya mencoba mencermati, lalu mengambil pelajaran, dan tentu kemudian berbagi dengan teman-teman. Foto Dalam waktu tak lama lagi, pada tanggal 25 s/d 29 Oktober 2018 yang akan datang, akan digelar sebuah pameran mebel dan kerajinan, SAExpo 2018, namanya. Pameran yang diselenggarakan oleh Forum Jiffina Jawa Bali ini akan dihelat di Gedung JEC Jogja Expo Center, gedung andalan Jogja untuk pameran yang berkelas internasional. Dengan slogan "stock sale", timing pelaksanaan, promosi dan daya tariknya, serta beberapa faktor lain, sepertinya menarik untuk kita cermati lebih dalam. Di sini saya mengajak teman-teman untuk ngobrolin pameran SAExpo ini. Lebih tepatnya dari perspektif pelaku pameran, bisa sebagai peserta maupun penyelenggara, karena saya bukan seorang ekonom yang lihai berteori, atau pakar marketing yang selalu bersemangat dalam orasinya. Yang saya punya hanya 'kalkulator untuk menghitung penjualan beras', ibaratnya begitu. Hehe... Meski begitu, sebagai orang yang suka belajar apa saja, saya tetap mencoba memperkaya referensi, dari manapun. Dengan harapan, semoga dapat memberi manfaat untuk kita 'petarung' bisnis mebel dan kerajinan, apalagi mempunyai orientasi ekspor, strategi dalam pameran tak bisa diabaikan. Karena dalam pameran perlu perencanaan yang matang. Maka mencermati sebuah pameran, lalu mempersiapkan secara baik untuk mengikutinya, tentu menjadi keharusan. Untuk itulah, judul di atas saya sebut "Mengapa harus ikut pameran SAExpo 2018?". Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah "Ada apa dengan Pameran SAExpo 2018?, Mengapa kita harus ikut pameran ini? Mari kita cermati Pameran SAExpo ini dari berbagai hal1. Harga Booth StandPertama kali yang menjadi bahan kalkulasi dalam setiap tawaran pameran biasanya adalah harga booth stand. Booth dalam Pameran SAExpo 2018 dibanderol Rp. selama 5 hari, tanpa partisi open space. Jika menggunakan booth minimal 3m x 3m, hanya berharga total 1 boothRp. selama 5 hari. Sedangkan Pameran Jiffina 2018 saja kemarin harga booth-nya sampai Rp. Berarti 1 booth ukuran 3m x 3m dengan harga Rp. Dibandingkan dengan pameran di Jogja saja lebih murah, apalagi dengan harga stand pameran di Jakarta. Ya, kan? 2. Tanggal PelaksanaanPameran SAExpo 2018 akan dilaksanakan pada tanggal 25-29 Oktober 2018. Berselisih hari dengan pelaksanaan pameran Trade Expo Indonesia TEI yang diselenggarakan pada tanggal 24-28 Oktober 2018 di Jakarta. Ini cukup strategis. Mengapa? Karena dengan pelaksanaan berselisih hari dengan pameran TEI yang telah menyedot ribuan pengunjung, Pameran SAExpo, meskipun diselenggarakan di Jogja akan bisa menggaet limpahan pengunjung dari Pameran TEI ini, terutama buyer asing. Oleh karena itu dibutuhkan promosi Pameran SAExpo ini secara khusus di Pameran TEI. Agar para pengunjung di Pameran TEI juga akan mengunjungi Pameran SAExpo di diragukan lagi bahwa Pameran TEI Trade Expo Indonesia sebagai pameran terbesar di Indonesia, karena telah terselenggara untuk yang ke-33. Di samping itu, pameran ini didukung penuh oleh Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan RI, BPEN Badan Pengembangan Ekspor Nasional, dan beberapa kementerian lain. Sehingga promosi pameran ini pun dilakukan secara besar-besaran pula. Hampir di seluruh negara yang ada ITPC-nya International Trade Promotion Center mempromosikan Pameran TEI Daya Tarik dan Promosi PameranBerbeda dengan Pameran JIFFINA, Pameran SAExpo 2018 lebih berorientasi pada segmentasi pasar lokal, meskipun tetap berharap adanya pengunjung atau buyer asing dari limpahan pengunjung pameran TEI Trade Expo Indonesia Jakarta. Maka strategi pemasarannya pun sedikit berbeda. Pameran SAExpo menekankan pada promosi lokal dalam negeri, seperti media outdoor, media cetak, media online termasuk media sosial. Di samping itu untuk menambah daya tarik pengunjung, Pameran ini menggunakan Slogan "Stock Sale". Dengan slogan "Stock Sale", Pameran SAExpo saya kira menjadi magnet yang cukup dahsyat untuk konsumen kita. Karena "stock sale" menggambarkan produk yang murah, sisa stock produk ekspor yang notabene berkualitas baik. Dan memang dalam Pameran SAEXpo akan menampilkan booth khusus dengan harga "stock sale" atau Venue Lokasi PameranLokasi Pameran SAExpo ada di Jogja Expo Center JEC, tempat kebanggaan warga Jogja untuk menghelat acara MICE Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition. Di samping tempatnya luas, tempat parkir juga luas. Seperti kita ketahui, bahwa tempat parkir pun akan menjadi pertimbangan para calon pengunjung event. Apalagi sekarang Jogja sering mengalami kemacetan di dalam kota. Mengunjungi pameran di tengah kota dengan kondisi macet dan lahan parkir sempit merupakan kendala tersendiri bagi calon pengunjung. Kadang calon pengunjung mengurungkan niatnya untuk mengunjungi pameran, hanya gara-gara masalah parkir sempit. Maka menggelar pameran di pinggiran kota yang tersedia area parkir yang memadai menjadi alternatif yang sangat baik. 5. PenyelenggaraPameran SAExpo 2018 diselenggarakan oleh Forum Jiffina Jawa-Bali yang telah sukses menggelar pameran JIFFINA sampai dengan yang ke-3 2016-2018. Work team-nya pun telah puluhan tahun melakukan aktifitas pameran. Sehingga tak pantas untuk diragukan dalam hal penyelenggaraan pameran. Terlepas dari 5 alasan di atas, seperti yang sering saya gambarkan, bahwa seorang entrepreneur itu seperti seorang pendekar. Para pendekar ulung tidak akan memukul lawan, jika tidak ada sasaran dan timing/moment yang tepat. Jika ada target dan timing yang tepat di depan mata, barulah seorang pendekar akan memukul dengan kekuatan tenaga yang maha dahsyat. Tapi jika tak ada sasaran dan moment yang tepat, pukulan hanya menyebabkan sakit di badan. Nah, Pameran SAExpo 2018 inilah sasaran yang tepat. Maka 'pukul'lah dengan kekuatan yang paling dahsyat yang kita miliki. Persiapkan materi pameran dengan baik mulai sekarang, mumpung masih ada waktu, dan kita akan 'pukul' target kita besok Oktober 2018 di Pameran SAExpo. Tentu jangan lupa berdo'a... ***Salam kreatif!Referensi1. 1 2 Lihat Humaniora Selengkapnya
pameran di jakarta 2018