cara cek trafo masih bagus atau tidak
Caramengetahui ciri-ciri flayback rusak atau masih bagus, penyebab flyback rusak dan cara mengatasi flyback televisi rusak, flayback didalam rangkaian pesawat televisi mempunyai banyak fungsi (multifungsi) selain sebagai pembangkit tegangan tinggi untuk suplai anoda layar tabung crt, screen dan focus, flyback juga sebagai pensuplai tegangan RGB video, vertikal dan heater
Caramenentukan Trafo Stavol Step Up ke arah kiri atau ke arah kanan. Pastikan semua kabel yang menempel pada papan SMC, sudah dilepas. Pasang steker Stavol pada colokan listrik, dan hidupkan Stavol. mas, kalau untuk cek stavol masih bagus atau tidak, gimana ya mas ? Reply Delete. Replies. Reply.
Untukmengetahui sebuah trafo masih bagus atau sudah rusak adalah dengan menggunakan AVO meter. Caranya posisikan AVO meter pada posisi Ohm meter, lalu cek lilitan primernya harus terhubung. Cara menggulung kawat trafo dilakukan dengan melilitkan kawat secara merata syaf demi syaf. Antara syaf satu dengan yang lainnya diberi isolasi kertas
Kamimembahas cara cek hp samsung bekas yang masih bagus tidak layak dipakai begini cara mengecek samsung normal jika kalian mau beli yang second Minggu Juni 6 2021 Feri Tekno. Tak ketinggalan cassing body HP. Anda bisa meihat-lihat masih bagus tidak tampilan dari fisik HP Android tersebut.
CaraMengukur Transformator Masih Bagus atau Tidak (Trafo Rusak) Transformator atau trafo, pasti deh pernah Anda lihat sewaktu Read More → Cara Cek IC 8 Kaki IC 555 Dengan.. 2 Jun. Ads. 1; 2; 3; 4;
Site De Rencontre Qui Accepte Paypal. Trafo atau transformator adalah komponen yang memiliki peran yang cukup penting dalam proses pendistribusian yang terjadi pada tenaga listrik. Pengertian trafo Trafo atau transformator adalah perangkat yang memindahkan daya listrik dari satu rangkaian ke rangkaian lain melalui egek elektromagnetisme tanpa mengalami perubahan merupakan bagian penting dalam sistem kelistrikan. Trafo dapat digunakan untuk mengubah besar tegangan listik AC, baik menurunkan maupun menaikannya. Baca juga Mencari Kuat Arus Keluaran pada Trafo Trafo umumnya terdiri atas dua lilitan kumparan, satu merupakan kumparan primer, satunya lagi kumparan sekunder. Kumparan primer terhubung dengan tegangan input, sedangkan kumparan sekunder terhubung dengan output atau keluarannya. Rasio besar tegangan pada trafo sebanding dengan rasio jumlah lilitannya, semakin banyak lilitan maka semakin besar teganganya begitupun sebaliknya. Cara kerja trafo Cara kerja trafo didasarkan pada dua prinsip, yaitu Bahwa arus listrik dapat menimbulkan medan magnet. Perubahan medan magnet didalam suatu kumparan kawat akan menghasilkan tegangan diujung kumparan induksi elektromagnet. Perubahan arus listrik pada kumparan primer menyebabkan perubahan fluks magnetik. Perubahan fluks magnet menimbulkan tegangan pada kumparan sekunder. Jika kumparan primer dikenai tegangan listrik yang terus berubah-ubah terhadap waktu tegangan AC, makan akan timbul GGL electromotive force=emf sesuai hukum Faraday. Baca juga Penggunaan Persamaan Efisiensi Trafo untuk Mencari Kuat Arus Primer Arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan listrik pada inti besi. Hampir keseluruhan medan magnet yang ditimbulkan tersebut terkumpul dalam inti besi dan selanjutnya diteruskan ke kumparan sekunder. Perubahan medan magnet pada kumparan sekunder menimbulkan GGL induksi sesuai hukum Faraday. Laju perubahan fluks magnetik pada kumparan sekunder sama dengan laju perubahan fluks magnetik pada kumparan primer sehingga dalam hal ini rasio antara tegangan GGL pada kumparan sekunder dan primer bergantung pada rasio jumlah lilitannya. Referensi Tobing, Bonggas. 2003. Peralatan Tegangan Tinggi. Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama. Djufri, Idham. 2022. Transformator. Yogyakarta CV Budi Utama. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Unduh PDF Unduh PDF Transformator adalah komponen listrik yang menghantarkan energi listrik antara minimal dua rangkaian. Transformator mengatur voltase dalam rangkaian listrik, tetapi pada sebagian kasus komponen ini bisa rusak dan rangkaian pun tidak berfungsi. Anda perlu mengidentifikasi informasi kunci perihal transformator, misalnya apakah ada kerusakan yang tampak jelas pada komponen, atau masukan dan keluaran dari transformator. Setelah itu, transformator dapat diuji dengan mudah menggunakan multimeter digital MMD. Apabila masalah pada transformator terus berlanjut, Anda perlu mengatasinya. 1 Periksa tampilan transformator. Transformator biasanya rusak akibat kelebihan panas overheat, yang lazim terjadi karena kabel internal bekerja dalam suhu tinggi. Hal ini sering kali mengubah bentuk transformator atau area di sekelilingnya. [1] Jika bagian luar transformator tampak menggelembung atau memiliki bekas terbakar, pengujian tidak perlu dilakukan dan langsung diganti saja. 2 Tentukan sistem kabel transformator. Sistem kabel transformator harus tercantum dengan jelas di transformator. Namun, sebaiknya Anda memperoleh bagan rangkaian yang dipasangi transformator terkait untuk menentukan bagaimana komponen tersambung di rangkaiannya. Bagan rangkaian listrik bisa dilihat di informasi produk atau situs web produsen rangkaian listrik. [2] 3 Identifikasi masukan dan keluaran transformator. Rangkaian listrik pertama akan terhubung dengan lilitan primer transformator. Rangkaian listrik kedua yang memperoleh daya dari transformator terhubung oleh lilitan sekunder transformator, atau keluaran. [3] Voltase yang dipasok ke lilitan primer seharusnya dicantumkan pada transformator dan bagan rangkaian listrik. Voltase yang melalui lilitan sekunder harus dilabeli layaknya transformator primer. 4 Tentukan penyaringan keluaran. Lazimnya kapasitor dan dioda dipasangkan ke lilitan sekunder untuk mengubah daya AC dari keluaran menjadi daya DC. Informasi ini tidak tersedia di label transformator. [4] Biasanya, Anda bisa menemukan informasi konversi transformator dan penyaringan keluaran di bagan rangkaian listrik. Cari tahu apakah transformator menggunakan arus AC atau DC pada bagian label yang mencantumkan informasi tegangannya. Iklan 1 Bersiaplah mengukur voltase rangkaian listrik. Matikan daya rangkaian listrik. Buka penutup dan panel yang ada sehingga Anda bisa mengakses rangkaian listrik yang terhubung dengan transformator. Siapkan multimeter digital MMD dan lakukan pengukuran voltase. MMD bisa dibeli di toko perangkat listrik, toko perangkat keras, dan toko hobi. [5] Biasanya, Anda perlu menyambungkan bagian timah MMD ke kabel masukan untuk memastikan bahwa lilitan primer tidak mengalami korslet. Proses ini juga dilakukan untuk mengecek lilitan sekunder. 2 Pastikan masukan yang sesuai untuk transformator. Salurkan daya ke rangkaian listrik. Gunakan MMD dalam modus AC untuk mengukur transformator primer. Jika ukurannya kurang dari 80 persen dari perkiraan voltase, kerusakan mungkin berada di transformator atau rangkaian yang memberikan daya kepada lilitan primer. Dalam kasus ini Pisahkan transformator dari rangkaian listrik masukan. Uji masukan dengan MMD. Apabila daya masukan melebihi angka yang diperkirakan, artinya lilitan primer sudah rusak. Jika daya masukan tidak melebihi angka perkiraan, masalah kemungkinan terletak di rangkaian listrik masukan alih-alih transformator. [6] Daya masukan dan keluaran pada transformator mungkin berlabel "input" dan "output", atau, daya masukan mungkin berupa kabel pendek hitam dan putih. Jika ada terminal pada transformator, daya masukan biasanya bertanda L, yang merupakan kependekan dari "line"; atau "hot power", dan N yang merupakan kependekan dari "neutral", atau daya netral masuk ke dalam kabel tersebut. Sementara itu, daya keluaran akan berada di bagian tegangan rendah. 3 Ukur keluaran lilitan sekunder. Apabila tidak ada penyaringan atau pembentukan oleh rangkaian listrik sekunder, gunakan modus AC dari MMD untuk mengukur keluarannya. Kalau ada, gunakan skala DC pada MMD. Jika voltase perkiraan tidak muncul di lilitan sekunder, masalah mungkin berada di transformator atau komponen penyaringan atau pembentukannya sudah rusak. Ujilah komponen penyaringan dan pembentukan secara terpisah. Jika pengujian komponen penyaringan dan pembentukan tidak menunjukkan masalah, artinya transformator sudah rusak. [7] Iklan 1Pahami akar masalah. Kerusakan transformator biasanya merupakan gejala kerusakan lain di dalam rangkaian listrik. Transformator umumnya memiliki masa guna yang lama dan jarang terbakar sendiri. [8] 2 Pantau transformator yang baru. Jika penyebab terbakarnya transformator berasal dari rangkaian listrik, transformator akan terbakar kembali. Pantaulah transformator baru Anda supaya hal tersebut tidak terjadi lagi. Kalau transformator rusak kembali, sebaiknya lakukan pengujian ekstra. Transformator yang kelebihan beban sering kali mengeluarkan suara derak atau gemeretak. Jika Anda mendengarnya, putuskan daya ke transformator untuk mencegahnya terbakar. [9] 3 Pastikan kondisi sumbu eksternal, kalau diperlukan. Jika transformator memiliki sumbu internal, mungkin sumbu tidak menyambung dengan kabel menuju transformator. Jika tidak, seharusnya ada sumbu di kabel pemasok daya menuju transformator. Periksa sumbu ini untuk memastikan kondisinya bagus dan ganti semua komponen yang tidak berfungsi. Sumbu yang menghitam, meleleh, dan berubah bentuk berarti sudah rusak. Lepaskan sumbu dari rangkaian dan ganti dengan yang baru. Dalam sebagian kasus, sulit untuk memastikan kondisi sumbu. Pasangkan MMD pada sumbu dengan satu ujung timah pada setiap ujung sumbu. Apabila ada arus mengalir melalui sumbu, artinya kondisinya masih bagus. [10] 4 Cek penarikan arus berlebih overdraw pada lilitan sekunder. Dalam sebagian kasus, lilitan sekunder dapat menarik terlalu banyak arus sehingga korsleting. Jika Anda memiliki transformator multi-tap dan tulisan "OL" muncul di lilitan sekunder, kemungkinan komponen telah mengalami korsleting. Lakukan pengujian dengan menyambungkan lilitan sekunder transformator dengan rangkaiannya dan gunakan MMD untuk memeriksa kabel lilitan sekunder. Jika hasilnya di atas peringkat arus listrik transformator, artinya rangkaian listrik menarik terlalu banyak daya. Banyak transformator umum yang memiliki sumbu 3 ampere. Peringkat arus listrik sumbu transformator mungkin dicantumkan di transformator. Meskipun demikian, Anda juga bisa melihatnya di bagan rangkaian listrik. [11] 5Lepaskan masukan dan keluaran untuk memastikan sumber kerusakan. Untuk sumber linear, Anda hanya membutuhkan satu masukan dan keluaran. Dalam kasus ini, masalah Anda berasal dari rangkaian masukan atau keluaran. Untuk sumbu yang lebih kompleks, lepaskan masukan dan keluaran menuju transformator satu per satu untuk menentukan komponen apa yang menyebabkan korslet.[12] Iklan Suara mendengung atau gemeretak lazimnya merupakan pertanda awal transformator akan terbakar. Jangan berasumsi bahwa listrik sisi primer dan sekunder transformator dibumikan grounding ke arah yang sama. Pembumian lilitan primer dan sekunder biasanya menggunakan saluran berbeda. Waspadai pembumian terpisah ini selagi mengukur transformator . Iklan Peringatan Selagi rangkaian listrik sedang terbuka dan dialiri daya untuk pengujian, Anda bisa cedera akibat tersetrum jika tanpa sengaja menyentuh rangkaian listrik. Anda hanya boleh menyentuh rangkaian listrik dengan probe MMD. Iklan Hal yang Anda Butuhkan Bagan rangkaian listrik Multimeter Digital MMD Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
0% found this document useful 0 votes332 views19 pagesDescriptiontransformatorCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes332 views19 pagesCara Mengecek Transformator Yang Masih Bagus Atau RusakJump to Page You are on page 1of 19 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 17 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Home > Transformator > Kaidah Mengukur Transformator Masih Bagus atau Tidak Trafo Rusak Kaidah Mengukur Transformator Masih Bagus atau Tidak Trafo Rusak Transformator atau trafo, tentu deh pernah Kamu lihat sambil Anda membuka dalaman TV, Tape Deck, atau Compo. Lantas bagaimana cara cek trafo switching atau transformator baru yang belum pernah diukur. Transformator adalah satu organ yang digunakan untuk memungkirkan tegangan listrik bolak pesong AC menjadi lebih raksasa atu kian kecil dari semula. Nah, Transformator/trafo ini mengikuti prinsip kerja induksi elektromagnetik. Di kedua ujungnya terdapat dua jenis lilitan, yaitu lilitan primer dan lilitan sekunder. Untuk memaklumi kerusakan pada trafo, maka Cara mengecek trafo CT kemungkus atau tak adalah dengan mengukurnya suatu persatu padang tiap kaki dengan menggunakan multimeter yang diposisikan puas opsi ohm. Terletak cara mencerna voltase trafo dengan langkah tepat Cara cek trafo tidak ada tulisannya, karena hal ini signifikan ketika kita hendak menunggangi transformator tersebut pada sebuah rangkaian khususnya power supply, diharapkan akan mendapatkan kepastian bahwa komponen tersebut bermoral-etis masih bagus sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pengukuran transformator ini sebenarnya terlampau sederhana yakni dengan memanfaatkan fungsi ohm sreg multimeter, yang nantinya akan digunakan untuk mencerna apakah gelung kawat trafo tersebut masih mengikat atau sudah putus. Biaya siluman memaklumi transformator apakah masih bagus Walaupun transformator bentuknya bukan seberapa dan begitu juga lain terjadi pemutusan sangkut-paut, tetapi harus diuji terlebih dahulu sebelum dipasang maupun disolder. Situasi ini disebabkan memiliki gelendong/lilitan sekunder dan primer. Puas kumparan sekunder berjarak dengan tiga suku. Bakal mengetahui teriris tidaknya gulungan sebuah transformator boleh Kamu cak bagi Pertama avometer disiapkan kemudian memutar saklar pada posisi Ohm meter. Selanjutnya memutar penyetel buat memperoleh jarum pada angka zero. Barulah pencolok hitam dihubungkan dengan kaki lainnya pinggir kiri. Bila jarum penunjuk bergerak, berarti lilitannya baik. Kemudian pencolok bangkang Kamu pindahkan pada suku lainnya yang bakir di pinggir. Jikalau bergerak penusuk penunjuknya berarti baik. Lalu pencolok hitam dipindahkan lega salah suatu tungkai yang berada di pinggir. Apabila bergerak jarumnya berfaedah rol/gulungan sekunder dalam keadaan baik. Selanjutnya memeriksa/menguji gulungan primer yang hanya berkaki dua. Caranya seperti pengujian terhadap lilitan-lilitan sekunder. Jikalau pencucuk penunjuk mengalir-gerak berarti gulungan primer intern hal baik. Kerjakan para hobbyist pemula, cara menguji komponen yakni keadaan yang mendasar lho yang terbiasa dikuasai, termasuk transformator ini. Ciri-Ciri Trafo Rusak Apabila memperalat ferit andai intinya, maka ciri ciri trafo ferit kemungkus dapat diketahui melintasi batang ferit yang bersumber, atau abtar nan dapatt goyang atau mengeluarkan bunyi apabila diguncang. Apabila lilitan cengkut, maka itulah ciri ciri spul trafo kemungkus, ditandai dengan adanya bau menyengat dan hangus. Dapat pula diketahui seandainya diukur dengan multimeter dimana lilitan primer akan tersayat maupun sewaktu-waktu tidak nyambung, sebaliknya jika lilitan primer poin hambatannya berlebih kecil ini juga menyimbolkan transformator short alias korsleting. Tambahan Ada suatu pun kelainan yang sering muncul pada tranformator khususnya yang sudah digunakan cukup lama. Merupakan trafo rusak karena kili-kili terbakar hangus. Ini juga perlu dicari tahu bagaimana menentukan apakah lilitan pada trafo tersebut masih bagus atau sudah lalu tutung. Karena jika lilitan benang tembaga email pada trafo hangus maka akan menyebabkan hubungan singkat atau konsleting yang nantinya menyebabkan voltase drop atau malah listrik padam saat trafo dialiri tegangan AC. Cara mengetahui trafo masih bagus atau sudah busuk terbakar yaitu dengan melihat secara langsung dari rang fisiknya. Perhatikan baik-baik semua arah plong gelendong sekunder dan primer, biasanya akan nampak terbakar atau sediikit meleleh pada saduran plastiknya. Juga akan tercium bau terbakar dan menyengat momen trafo kondisi digunakan karena lilitannya terbakar akibat konslet.
Transformator adalah komponen elektronika yang bekerja pada tegangan kerja yang tinggi sehingga seringkali mengalami kerusakan. Kerusakan pada transformator akan menyebabkan rangkaian atau peralatan elektronika tidak akan bekerja sama sekali. Kenapa demikian? Karena kalau komponen ini rusak maka komponen yang lainnya tidak akan mendapatkan arus atau tegangan listrik. Untuk mengetahui kerusakan pada transformator dapat kita lakukan dengan cara pengukuran menggunakan multimeter. Adapun cara pengukurannya dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan diberi tegangan listrik dan tanpa diberikan tegangan listrik. Kita dapat melakukan salah satu dari dua cara di atas untuk memastikan apakah tranformator mengalami kerusakan atau tidak. Berikut ini akan dijelaskan masing-masing cara di atas. Cara mengukur trafo yang diberi tegangan listrik Hubungkan trafo ke sumber listrik pastikan semua sambungan aman dan tersambung dengan baik. Atur posisi switch multimeter pada posisi volt AC, karena tegangan yang akan kita ukur adalah tegangan AC. Untuk menjaga keamanan alat ukur set posisi switch pada tegangan yang lebih tinggi dari tegangan perkiraan dan tegangan PLN. Untuk mengukur bagian primer atur posisi volt Ac pada 500 atau 250. Cara pengukuran dapat dilakukan dari output dan dapat juga dari input. Pada contoh ini kita akan memulai pengecekan dari input. Awalilah dengan mengukur tegangan di kontak listrik. Setelah yakin kontak listrik ada tegangan, lakukan pengecekan pada bagian primer trafo. Karena tegangan ac, maka tidak apa apa posisi tesled terbalik antara warna hitam dan merahnya. Jika pada primer ada tegangan, lanjutkan dengan melakukan pengukuran pada bagian sekunder. Jika tidak ada tegangan berarti kabel penghubung kontak dan trafo tidak bagus. Lakukan pengukuran tegangan pada bagian sekunder. Jangan lupa turunkan posisi ac volt ketegangan yang lebih mendekati tegangan yang tertulis pada bagian sekunder tapi usahakan di atasnya. jika ada tegangan berarti trafo dalam keadaan baik, sebaliknya jika tidak ada tegangan berarti trafo sudah rusak. Walaupun tegangan di output sudah ada, perlu juga untuk mengukur tegangan dengan body atau casisnya untuk memastikan tidak terjadi korsleting. Cara mengukur trafo tanpa tegangan listrik Pastikan kabel tesled dalam keadaan baik dan terhubung sempurna ke multimeter. Atur posisi switch pada pasisi ohm meter. Pengalinya bisa diatur pada posisi 1 k atau 100 x. Hubungkan tesled pada bagian primer trafo tidak apa apa terbalik. Jika jarum meter bergerak berarti masih bagus sementara. Jika tidak bergerak berarti lilitan sudah putus. Lakukan pengukuran pada bagian sekunder dengan cara yang sama. Jika bergerak berarti bagus dan jika diam berarti sudah putus. Lakukan pengukuran pada bagian primer dan sekunder secara bersamaan untuk memastikan tidak ada korsleting antara bagian primer dan sekunder. Jika jarum bergerak berarti trafo sudah rusak korslet jika diam berarti trafo dalam keadaan bagus. Dengan cara yang sama juga laukan pengukuran dari bagian primer/sekunder ke casis atau bodi. Jika bergerak berarti korslet jika diam berarti bagus Demikian cara melakukan pengukuran trafo dengan menggunakan multimeter semoga ada manfaatnya. Jika bermanfaat silahkan di share dan jika ada kekurangan dan kesalahan silahkan diberi masukan.
cara cek trafo masih bagus atau tidak